Rabu, 03 Desember 2008

Senin, 10 November 2008

Love

Love is BLIND
I don't know why l love you

Live is beautifull
Live must go on although world
So what's difference love and live?

Read More..

Minggu, 18 Mei 2008

Aku mau



Kau boleh ACUHkan diriku
Dan anggap ku tak ada
Tapi takkan merubah perasaanku
Kepadamu

Kuyakin pasti suatu saat
Semua kan terjadi
Kau kan mencintaiku
Dan tak akan pernah melepasku
mau menDAMPINGI dirimu
Aku mau cintai kekuranganmu
Selalu berSEDIA bahagiakanmu
Apapun terjadi
Kujanjikan aku ada

Kau boleh jauhi diriku
Namun kupercaya
Kau kan mencintaiku
Dan tak akan pernah melepasku

Aku mau mendampingi dirimu
Aku mau cintai keKURANGmu
Aku yang rela terluka
Untuk masa lalu

for some one in the future times

Read More..

Kamis, 08 Mei 2008

My student



Tak ada kata yang sanggup diucapkan
selain TERIMA KASIH
bersama kalian
waktu berlalu begitu berarti
semoga kalian mampu meraih mimpi
kejarlah MIMPImu sejauh anganmu

Read More..

Rabu, 23 April 2008

KAU










Kau
Cintamu pelan-pelan MEMBUNUHku
Menjauhkanku dari mimpiku
Kau
Mengapa kau masih MENUNGGUku
Tak bisakah kita AKHIRI semua kebodohan ini
Dan biarkan waktu membantu mengejar sisa mimpimu
Bukalah hatimu tuk yang lain

Read More..

UNAS

Kini Unas telah usai.......
Tinggal menunggu kapan hasilnya

Read More..

Minggu, 10 Februari 2008

Ke"aku"anku


MasaREMAJA adalah masa yang sulit, masa transisi menuju masa kedewasaan. Dimana masa ini jati diri ke "AKU"an mulai dijajaki. Siapa aku, dimana seharusnya posisiku,apa yang telah aku lakuan,dan apa yang harus aku lakukan dimasa depan mulai muncul satu persatu. Masa penemuan JATIDIRI yang rentan dengan pengaruh-pengaruh dari luar sangat menentukan terbentuknya pribadi seseorang. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya pribadi seseorang yakni diri pribadi, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Jika lingkungan keluarga dan masyarakat tidak mendukung maka proses terbentuknya pribadi akan mengalami hambatan.

Ketika remaja rasa egois tumbuh dengan cepat, tanpa kontrol diri yang baik rasa itu akan terbawa hingga dewasa.Keluarga adalah faktor utama dalam menentukan baik buruknya pribadi seseorang selain lingkungan sosial.



Kadang tanpa kita sadari waktu berlalu begitu cepat, tapi kadang juga kita tidak memikirkan apa yang telah kita lakukan.Oleh karena itu sudah waktunya kita memikirkan apa yang sudah kita lakukan dengan seiring berlalunya waktu. Apakah sudah benar-benar bermanfaat waktu kita, ataukah hanya sia-sia.Seiring dengan bertambahnya usia, sudah seharusnya bertambah pula hal-hal yang berguna bagi kita, pengetahuan kita,kedewasaan kita dll.

Read More..

Minggu, 03 Februari 2008


PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Oleh M. Sobry Sutikno

Pembelajaran efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan. - M. Sobry Sutikno -
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
• Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
• Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut: 1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar. 2. Hadiah Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. 3. Saingan/kompetisi Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. 4. Pujian Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. 5. Hukuman Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. 6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. 7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik 8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok 9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan 10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran *Penulis adalah Direktur Eksekutif YNTP for research and Development Kabupaten Sumbawa Barat – NTB (Tode Dasan, Desa Dasan Anyar, Kecamatan Jereweh, KSB)

Read More..