Selasa, 27 Oktober 2009

Penaku Menggores Duniamu

"Bawalah dunia mereka ke dunia kita, Antarkan dunia kita ke dunia mereka"
Itu adalah salah satu petikan dari motivasi sebuah pembelajaran, dimana seorang guru harus mampu menciptakan suasana yang menggairahkan bagi siswa, harus bisa membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan untuk siswa.

Agar mampu melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan seorang guru harus memiliki
1. Keahlian
Keahlian yang dimiliki dalam metode mengajar yakni guru harus mampu menguasai dan melaksanakan semua metode pembelajaran yang ada. Dimana metode pembelajaran ini harus bisa membuat siswa antusias, aktif, kreatif
2. Tanggung jawab
Seorang pengajar memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kesuksesan siswa, sukses dalam ilmu dan sukses dalam hidup. Tugas guru tidak hanya mengantarkan siswa sukses dalam menguasai materi pelajaran, mampu mengerjakan soal2 tapi juga mampu mengantarkan siswa untuk merancang masa depannya sehingga bisa sukses dalam menghadapi tantangan hidup.Pengajar tidak hanya bertanggungjawab atas bisa tidaknya siswa menguasai materi pelajaran, tapi juga perilaku, sikap dan cermin hidup.
3. Kejawatan
Jika seorang pengajar mampu bersosialisasi dengan baik dalm segala konteks pergaulan maka ia akan mampu menciptakan hubungan yang baik antara dirinya dengan siswa dan dirinya dengan kehidupan siswa.


Kita bisa mengajarkan beberapa prinsip sukses kepada siswa dalam setiap proses pembelajaran, dimana beberapa prinsip ini diyakini mampu menciptakan suasana kelas yang menggairahkan.
Prinsip sukses
1. Segalanya berbicara
2. Segalanya bertujuan
3. Pengalaman sebelum pemberian nama
4. Akui setiap usaha
5. Layak dipelajari, layak dirayakan

To Be Continue

Read More..

Minggu, 11 Oktober 2009

Apakah Cinta Itu......

Ketika kita menyatakan bahwa itu cinta, apakah kita benar? sesuatu untuk direnungkan......

Apakah telapak tanganmu berkeringat, hatimu berdebar kencang dan suaramu tercekat di dadamu? itu bukan, cinta itu suka.
Apakah anda tidak dapat melepaskan pandangan atau tangan darinya? itu bukan cinta, tapi nafsu.
Apakah anda bangga dan ingin sekali memperlihatkannya pada orang lain? itu bukan cinta, itu keberuntungan.
Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia ada disana? Itu bukan cinta, itu kesepian.
Apakah anda mencintainya karena itulah yang diinginkan setiap orang? itu bukan cinta, itu loyalitas
Apakah anda tetap tinggal untuk pengakuan cintanya, karena anda tidak ingin melukainya? itu bukan cinta itu belas kasihan
Apakah anda ada disana karena dia menciummu atau memegang tanganmu? itu bukan cinta, itu kurang percaya diri
Apakak anda menjadi miliknya karena pandangannya membuat hatimu melompat? otu bukan cinta , itu tergila-gila
Apakah anda memaafkan kesalahannya karena anda memperdulikannya? itu bukan cinta, itu persahabatan
Apakah anda mengatakan padanya bahwa setiap hari hanya dia yang anda pikirkan? itu bukan cinta, iu dusta
Apakah anda rela memberikan seluruh hal-hal yang yang anda senangi untuk kepentingannya? Itu bukan cinta, itu kemurahan hati

Tetapi apakah anda tetap bertahan karena campuran antara kesakitan dan sukacita, yang membutakan dan tak terpahami, menarikmu mendekat dan menahanmu? Jika demikian,itulah CINTA
Apakah anda menerima kesalahannya karena itu adalah bagian dari dirinya dan siapa dirinya? Jika demikian, itulah cinta
Apakah anda tertarik pada orang lain tetapi tetap setia dengannya tanpa penyesalan? Jika demikian itulah cinta
Apakah anda mau memberikan padanya, hatimu, hidupmu dan kematianmu? jika demikian itulah cinta
Apakah hatimu sakit dan hancur ketika dia bersedih? jika demikian itulah cinta
Apakah anda menangis karena kesakitannya, walaupun saat itu dia kuat? Jika demikian itulah cinta.
Apakah matanya melihat hatimu yang sesungguhnya dan menyentuh jiwamu begitu dalam hingga terasa menusuk? Jika demikian itulah cinta.

Sekarang, jika cinta itu begitu menyakitkan dan menyiksa luka,megapa kita mencintai? Mengapa hanya itu yang kita cari seumur hidup kita? Kesakitan ini, kesengsaraan ini? Mengapa itu semua kita ingini dan dambakan? Siksaan ini, kematian luar biasa dari ego seseorang ini? Mengapa.....? KARENA ITULAH CINTA

Read More..

Rabu, 07 Oktober 2009

Nilai Kesetiaan

Apakah arti kesetiaan? Masihkah kesetiaan memiliki nilai di mata dan hati manusia? Semakin mata ini terbuka terhadap dunia, semakin banyak cerita perselingkuhan yang terlihat. Keraguan akan keberadaan nilai kesetiaan pun semakin tebal. Ditambah lagi setelah

menonton Desperate House Wife, ketika Carlos Solis yang begitu mencintai istrinya pada akhirnya tergoda untuk berselingkuh dengan housemaid-nya atau suami Lynette yang sesungguhnya tipe suami close to perfection ternyata menyimpan rahasia dari hubungan masa lalunya. Saya pun memperburuk persepsi saya akan kesetiaan dengan membaca kumpulan cerpen Tamara Geraldine “Kamu Sadar Aku Punya Alasan Untuk Selingkuh,kan Sayang?”, dan mendengar kisah beberapa teman yang berselingkuh ataupun diselingkuhi. Jangan bilang kalau saya terlalu banyak menonton drama dan membaca novel picisan yang didramatisir. Face it, affairs happen around us, really close in d corner.

Saya bukannya berlagak sok suci. Saya bukannya tidak pernah “bersenang-senang” dengan orang lain selain kekasih. Tapi kesemuanya itu tidak pernah berjalan benar-benar “menyenangkan”. Dan tentunya tidak lama. Katakan saja kesenangan 1 hari or whatever. Well, semuanya masa lalu. Semua orang pasti punya masa lalu, baik ataupun buruk. Pengalaman disakiti dan menyakiti menjadikan saya lebih berhati-hati dalam berhubungan. Berhati-hati dalam menjaga hati pasangan dan menjaga hati saya sendiri.

Semakin saya dewasa, semakin saya menyadari bahwa kesempatan untuk berselingkuh selalu ada. Like wise men said, human never satisfied. Dapat nol ingin satu. Dapat satu ingin dua. Dan seterusnya. Meski sebagian berusaha membenarkan,yang pentingkan tidak pakai hati. Toh, yang utama tetap pasangan resmi.” Lagi-lagi pembenaran semu! Jika masih berpacaran mungkin masih bisa ditolerir (mungkin lho!). Ingat, toleransi bukan berarti menjadikan sesuatu yang salah terlihat benar. Toleransi hanyalah perspektif terhadap suatu permasalahan dengan lebih bijak melihat unsur sebab dan akibat. Tapi tetap saja berselingkuh ya berselingkuh, dalam keadaan masih berpacaran, bertunangan ataupun sudah resmi menikah.

Justru tahap inilah yang penting dalam fase interpersonal communication. Tahap dimana kita bisa mengeksplor pasangan sebelum akhirnya memutuskan that he or she is d rite one. Meskipun sebenarnya tidak ada jaminan juga kalau selagi jadi pacar setia, maka dia akan menjadi suami atau istri yang setia juga. Sumpah mati saya jadi semakin takut terlibat dalam relationship!

Tidak ada ego manusia yang rela diduakan! Jika seseorang telah mencinta, tentunya ia ingin menjadi d only one. Siapa yang rela jika harus berbagi? Tidak usah berbagi dengan makhluk bernama rival, berbagi dengan hobi pasangan pun kadang bukan hal yang mudah. Tuhan, masih adakah nilai-nilai kesetiaan di hati manusia? Masih adakah di hatinya?

Tapi perlu ada kesamaan persepi tentang selingkuh. Hubungan seperti apakah yang bisa dibilang selingkuh? Kalau sekedar berjalan berdua sepulang kantor? Atau sekedar merindukan kehadiran sosok lain yang terkadang membuat hari-hari lebih ceria dengan semangat hidupnya? Lupakanlah kontak fisik yang jelas-jelas sudah mengotori nilai-nilai suatu komitmen. Apakah hal-hal kecil itu tanpa disadari merupakan bagian dari affair? Sebut saja saya manusia egois yang hanya menginginkan pasangan saya memikirkan saya seorang, mengingat saya ketika ia dalam senang ataupun susah. Hanya saya! Tidak ada orang lain!

Buat apa mencinta jika pada akhirnya akan berbuah rasa sakit? Siapa yang rela memberikan hati jika pada akhirnya akan hancur berkeping-keping. Semua manusia tentu mengharapkan kebahagiaan. Siapa yang menginginkan merasakan insecure dalam hubungan? Sumpah mati, semakin aku mengenalnya semakin aku takut. Semakin aku mengetahuinya, semakin aku tidak mengenalnya.Apakah saya perlu memilih tidak tahu? Tapi saya tidak ingin menjadi buta dan terlalu naïve dalam berpikir. All I want is feeling secure. Yang kubutuhkan hanya perasaan damai bahwa saya telah mempercayakan hati saya di tangan yang tepat.

Like I said, semakin dewasa saya juga ingin menjalani hubungan dengan lebih dewasa. Relationship that based on trust. Tapi kepercayaan tidak bisa dibentuk semudah membalikkan telapak tangan bukan? Bahkan kadang hal-hal kecil amat sangat berpengaruh dalam membangun rasa percaya. Saya ingin menjalani semuanya sebaik mungkin, dengan cara yang benar. Tidak ingin mengecewakan orang yang saya sayang dan tidak ingin dikecewakan oleh orang yang saya sayang. Maafkan saya jika saya meragukanmu sayang. Sampai kapan saya akan terus meragukan dan tak mempercayaimu? Sungguh, saya sama sekali tidak menikmati perasaan ini. But this feeling is unavoidable. Mungkin saya hanya terlalu menyadari bahwa dibalik kebahagiaan ada kepahitan. Dan jika kita telah siap jatuh cinta, berarti kita juga harus siap sakit hati. Damn! Kenapa sesuatu yang begitu indah harus disandingkan dengan kebusukan?!

Maafkan saya jika saya akhirnya hanya bisa memberikan 70% rasa percaya saya, sayang. Biarkan saya menyisakan 30% for my heart insurance. Bukan! Sisa 30% itu bukan untuk selalu meragukanmu. But you’re just so unpredictable and my heart is to fragile. Though I love you so much…
......................................
Adapted by http://raininjanuary.blog.friendster.com/2006/12/nilai-kesetiaan/

Read More..