Senin, 12 September 2011

Indahnya Hidup Mandiri

Oleh : Ali Margosim Chaniago Adalah hal yang lumrah ketika banyak diantara kita yang merindukan hidup segera mandiri terutama bagi seorang mahasiswa. Lepas dari ketergantungan biaya dari orang tua memang prestasi terhebat. Mengingat sudah berumur menjelang atau sudah diatas 20 tahun, namun masih saja takut dengan pemutusan Program bea siswa rutin orang tua tiap bulannya. Ya Mandiri, itu semua hanya impiam belaka, mimpi kosong di siang bolong. No action, no result. Yang pengen mandiri itu banyak, tapi yang benar-benar jadi hanya sebagian kecil saja. Ini memang fakta yang sudah tak terbantahkan lagi. Memang nyaman ke kampus pakai mobil, motor, walau milik orang tua. Memang enak kalau mau makan tinggal ambil duit ke ATM. Memang asyik bila mau jalan-jalan, duitnya tinggal telepon orang tua. Memang nikmat kalau kuliah tinggal nunggu kiriman bokap. Tapi, pernahkah kita berfikir bahwa kenyamanan tersebut telah mendidik kita menjadi pribadi yang pasif, bermental miskin, dan mematikan sejuta potensi kreatifitas kita? Hal ini perlu menjadi renungan. Kapankah kita akan berhenti bergantung pada orang tua sementara diri kita tak pernah disiapkan untuk menjadi pribadi yang mandiri? Apakah kita tak pernah berfikir bahwa orang tua tak pernah mendambahkan anak yang selalu bergantung padanya, tak bisa mandiri? Saudaraku, sudah saatnya kita keluar dari zona nyaman ini (kondisi pasif), sungguh ini tak mendidik untuk maju. Saya kira ada 5 poin penting yang perlu kita persiapkan untuk menjadi pribadi yang bermental kaya, pemuda mandiri : 1. Visi hidup yang jelas, terukur, dan besar. Disainlah hidupmu. Mau dibawa kemana hidupmu 5, 10, atau 20 tahun yang akan datang. Hal apa saja yang harus kau lakukan dan untuk apa. Namun satu catatan penting, hiduplah untuk memberi yang sebesar-besarnya bukan menerima yang sebesar-besarnya. 2. Bermental Pemuda Selalulah berkata bahwa pemuda itu adalah mereka yang bermental bagaikan baja bukan kerupuk. Berani untuk memulai, berproses, dan berani pula menerima hasilnya. 3. Now or never Jangan pernah berkata ‘ besok saja’ tapi katakanlah ‘sekarang atau tidak sama sekali’. Hanya ada satu kesempatan dalam hidup ini, kesempatan yang sama tak pernah berulang. 4.Mulai dari hal yang kecil. Mulailah menata pengeluaran harian, aturlah rencana pengeluaran, carilah berbagai peluang yang bisa membuat anda berpenghasilan, tangkap satu atau dua saja yang menurut anda berprospek, lalu fokuslah. 5.Nikmati Proses dan Syukuri setiap yang anda lakukan. Apapun yang kita lakukan di dunia ini tak pernah mangkir dari proses. Agar proses berjalan mulus maka nikmatilah setiap lika-likunya, dan bersyukurlah…! Buktikanlah, dan lihatlah apa yang akan terjadi pada diri anda.

Read More..