Selasa, 22 Desember 2009

Love



Tak sepatah katapun sanggup mengungkapkannya


Read More..

Rabu, 16 Desember 2009

Rasa

Waktu membawanya mengintip masa lalu
Kesepian membawanya meneropong jejak lama yg tertinggal
Kebosanan membawanya membuka kisah lama
Harapan membawanya mengutip sepenggal kata yg tersisa
Selamanya masa lalu akan mengiris,menggoda bhkan membunuh rasa yg sempat ada

Serpihan hati tinggalkan seutas asa
Akankah asa terbangkan mimpi
Mimpi meraih segenggam rasa
Rasa yg terbangun
Rasa yang sempat tertunda
Rasa yg hampir mati

Ketika rasa berpaling
Ketika rasa terlilit
Ketika rasa terhujam
Ketika rasa terhenti

Tak ada kata yg mampu terjawab
Tak ada rasa yg tersisa
Tak ada lagi.....

So...........
To be continue

Read More..

Jejak Hati

Jika benar aku hanya sebuah pelarian
Jika benar aku hanya sebuah persinggahan
Jika benar aku hanya penawar sementara
Jika benar aku hanyalah........sebuah hanya......

Maka
Ikhlaskanlah rasa yang ada
Kuatkanlah rasa yang tersisa
Tepiskanlah kebimbangan di hati
Ringankanlah dalam melangkah

Tapi
Jika akhirnya jejak ini harus terhapus
Jika langkah ini harus terhenti
Kepala ini harus tertunduk tuk kesekian kalinya
Wajah ini harus tertekuk tuk terakhir kalinya
Maafkan putrimu bunda
Diri ini tak mampu melawan garis nasib

Read More..

Selasa, 27 Oktober 2009

Penaku Menggores Duniamu

"Bawalah dunia mereka ke dunia kita, Antarkan dunia kita ke dunia mereka"
Itu adalah salah satu petikan dari motivasi sebuah pembelajaran, dimana seorang guru harus mampu menciptakan suasana yang menggairahkan bagi siswa, harus bisa membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan untuk siswa.

Agar mampu melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan seorang guru harus memiliki
1. Keahlian
Keahlian yang dimiliki dalam metode mengajar yakni guru harus mampu menguasai dan melaksanakan semua metode pembelajaran yang ada. Dimana metode pembelajaran ini harus bisa membuat siswa antusias, aktif, kreatif
2. Tanggung jawab
Seorang pengajar memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kesuksesan siswa, sukses dalam ilmu dan sukses dalam hidup. Tugas guru tidak hanya mengantarkan siswa sukses dalam menguasai materi pelajaran, mampu mengerjakan soal2 tapi juga mampu mengantarkan siswa untuk merancang masa depannya sehingga bisa sukses dalam menghadapi tantangan hidup.Pengajar tidak hanya bertanggungjawab atas bisa tidaknya siswa menguasai materi pelajaran, tapi juga perilaku, sikap dan cermin hidup.
3. Kejawatan
Jika seorang pengajar mampu bersosialisasi dengan baik dalm segala konteks pergaulan maka ia akan mampu menciptakan hubungan yang baik antara dirinya dengan siswa dan dirinya dengan kehidupan siswa.


Kita bisa mengajarkan beberapa prinsip sukses kepada siswa dalam setiap proses pembelajaran, dimana beberapa prinsip ini diyakini mampu menciptakan suasana kelas yang menggairahkan.
Prinsip sukses
1. Segalanya berbicara
2. Segalanya bertujuan
3. Pengalaman sebelum pemberian nama
4. Akui setiap usaha
5. Layak dipelajari, layak dirayakan

To Be Continue

Read More..

Minggu, 11 Oktober 2009

Apakah Cinta Itu......

Ketika kita menyatakan bahwa itu cinta, apakah kita benar? sesuatu untuk direnungkan......

Apakah telapak tanganmu berkeringat, hatimu berdebar kencang dan suaramu tercekat di dadamu? itu bukan, cinta itu suka.
Apakah anda tidak dapat melepaskan pandangan atau tangan darinya? itu bukan cinta, tapi nafsu.
Apakah anda bangga dan ingin sekali memperlihatkannya pada orang lain? itu bukan cinta, itu keberuntungan.
Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia ada disana? Itu bukan cinta, itu kesepian.
Apakah anda mencintainya karena itulah yang diinginkan setiap orang? itu bukan cinta, itu loyalitas
Apakah anda tetap tinggal untuk pengakuan cintanya, karena anda tidak ingin melukainya? itu bukan cinta itu belas kasihan
Apakah anda ada disana karena dia menciummu atau memegang tanganmu? itu bukan cinta, itu kurang percaya diri
Apakak anda menjadi miliknya karena pandangannya membuat hatimu melompat? otu bukan cinta , itu tergila-gila
Apakah anda memaafkan kesalahannya karena anda memperdulikannya? itu bukan cinta, itu persahabatan
Apakah anda mengatakan padanya bahwa setiap hari hanya dia yang anda pikirkan? itu bukan cinta, iu dusta
Apakah anda rela memberikan seluruh hal-hal yang yang anda senangi untuk kepentingannya? Itu bukan cinta, itu kemurahan hati

Tetapi apakah anda tetap bertahan karena campuran antara kesakitan dan sukacita, yang membutakan dan tak terpahami, menarikmu mendekat dan menahanmu? Jika demikian,itulah CINTA
Apakah anda menerima kesalahannya karena itu adalah bagian dari dirinya dan siapa dirinya? Jika demikian, itulah cinta
Apakah anda tertarik pada orang lain tetapi tetap setia dengannya tanpa penyesalan? Jika demikian itulah cinta
Apakah anda mau memberikan padanya, hatimu, hidupmu dan kematianmu? jika demikian itulah cinta
Apakah hatimu sakit dan hancur ketika dia bersedih? jika demikian itulah cinta
Apakah anda menangis karena kesakitannya, walaupun saat itu dia kuat? Jika demikian itulah cinta.
Apakah matanya melihat hatimu yang sesungguhnya dan menyentuh jiwamu begitu dalam hingga terasa menusuk? Jika demikian itulah cinta.

Sekarang, jika cinta itu begitu menyakitkan dan menyiksa luka,megapa kita mencintai? Mengapa hanya itu yang kita cari seumur hidup kita? Kesakitan ini, kesengsaraan ini? Mengapa itu semua kita ingini dan dambakan? Siksaan ini, kematian luar biasa dari ego seseorang ini? Mengapa.....? KARENA ITULAH CINTA

Read More..

Rabu, 07 Oktober 2009

Nilai Kesetiaan

Apakah arti kesetiaan? Masihkah kesetiaan memiliki nilai di mata dan hati manusia? Semakin mata ini terbuka terhadap dunia, semakin banyak cerita perselingkuhan yang terlihat. Keraguan akan keberadaan nilai kesetiaan pun semakin tebal. Ditambah lagi setelah

menonton Desperate House Wife, ketika Carlos Solis yang begitu mencintai istrinya pada akhirnya tergoda untuk berselingkuh dengan housemaid-nya atau suami Lynette yang sesungguhnya tipe suami close to perfection ternyata menyimpan rahasia dari hubungan masa lalunya. Saya pun memperburuk persepsi saya akan kesetiaan dengan membaca kumpulan cerpen Tamara Geraldine “Kamu Sadar Aku Punya Alasan Untuk Selingkuh,kan Sayang?”, dan mendengar kisah beberapa teman yang berselingkuh ataupun diselingkuhi. Jangan bilang kalau saya terlalu banyak menonton drama dan membaca novel picisan yang didramatisir. Face it, affairs happen around us, really close in d corner.

Saya bukannya berlagak sok suci. Saya bukannya tidak pernah “bersenang-senang” dengan orang lain selain kekasih. Tapi kesemuanya itu tidak pernah berjalan benar-benar “menyenangkan”. Dan tentunya tidak lama. Katakan saja kesenangan 1 hari or whatever. Well, semuanya masa lalu. Semua orang pasti punya masa lalu, baik ataupun buruk. Pengalaman disakiti dan menyakiti menjadikan saya lebih berhati-hati dalam berhubungan. Berhati-hati dalam menjaga hati pasangan dan menjaga hati saya sendiri.

Semakin saya dewasa, semakin saya menyadari bahwa kesempatan untuk berselingkuh selalu ada. Like wise men said, human never satisfied. Dapat nol ingin satu. Dapat satu ingin dua. Dan seterusnya. Meski sebagian berusaha membenarkan,yang pentingkan tidak pakai hati. Toh, yang utama tetap pasangan resmi.” Lagi-lagi pembenaran semu! Jika masih berpacaran mungkin masih bisa ditolerir (mungkin lho!). Ingat, toleransi bukan berarti menjadikan sesuatu yang salah terlihat benar. Toleransi hanyalah perspektif terhadap suatu permasalahan dengan lebih bijak melihat unsur sebab dan akibat. Tapi tetap saja berselingkuh ya berselingkuh, dalam keadaan masih berpacaran, bertunangan ataupun sudah resmi menikah.

Justru tahap inilah yang penting dalam fase interpersonal communication. Tahap dimana kita bisa mengeksplor pasangan sebelum akhirnya memutuskan that he or she is d rite one. Meskipun sebenarnya tidak ada jaminan juga kalau selagi jadi pacar setia, maka dia akan menjadi suami atau istri yang setia juga. Sumpah mati saya jadi semakin takut terlibat dalam relationship!

Tidak ada ego manusia yang rela diduakan! Jika seseorang telah mencinta, tentunya ia ingin menjadi d only one. Siapa yang rela jika harus berbagi? Tidak usah berbagi dengan makhluk bernama rival, berbagi dengan hobi pasangan pun kadang bukan hal yang mudah. Tuhan, masih adakah nilai-nilai kesetiaan di hati manusia? Masih adakah di hatinya?

Tapi perlu ada kesamaan persepi tentang selingkuh. Hubungan seperti apakah yang bisa dibilang selingkuh? Kalau sekedar berjalan berdua sepulang kantor? Atau sekedar merindukan kehadiran sosok lain yang terkadang membuat hari-hari lebih ceria dengan semangat hidupnya? Lupakanlah kontak fisik yang jelas-jelas sudah mengotori nilai-nilai suatu komitmen. Apakah hal-hal kecil itu tanpa disadari merupakan bagian dari affair? Sebut saja saya manusia egois yang hanya menginginkan pasangan saya memikirkan saya seorang, mengingat saya ketika ia dalam senang ataupun susah. Hanya saya! Tidak ada orang lain!

Buat apa mencinta jika pada akhirnya akan berbuah rasa sakit? Siapa yang rela memberikan hati jika pada akhirnya akan hancur berkeping-keping. Semua manusia tentu mengharapkan kebahagiaan. Siapa yang menginginkan merasakan insecure dalam hubungan? Sumpah mati, semakin aku mengenalnya semakin aku takut. Semakin aku mengetahuinya, semakin aku tidak mengenalnya.Apakah saya perlu memilih tidak tahu? Tapi saya tidak ingin menjadi buta dan terlalu naïve dalam berpikir. All I want is feeling secure. Yang kubutuhkan hanya perasaan damai bahwa saya telah mempercayakan hati saya di tangan yang tepat.

Like I said, semakin dewasa saya juga ingin menjalani hubungan dengan lebih dewasa. Relationship that based on trust. Tapi kepercayaan tidak bisa dibentuk semudah membalikkan telapak tangan bukan? Bahkan kadang hal-hal kecil amat sangat berpengaruh dalam membangun rasa percaya. Saya ingin menjalani semuanya sebaik mungkin, dengan cara yang benar. Tidak ingin mengecewakan orang yang saya sayang dan tidak ingin dikecewakan oleh orang yang saya sayang. Maafkan saya jika saya meragukanmu sayang. Sampai kapan saya akan terus meragukan dan tak mempercayaimu? Sungguh, saya sama sekali tidak menikmati perasaan ini. But this feeling is unavoidable. Mungkin saya hanya terlalu menyadari bahwa dibalik kebahagiaan ada kepahitan. Dan jika kita telah siap jatuh cinta, berarti kita juga harus siap sakit hati. Damn! Kenapa sesuatu yang begitu indah harus disandingkan dengan kebusukan?!

Maafkan saya jika saya akhirnya hanya bisa memberikan 70% rasa percaya saya, sayang. Biarkan saya menyisakan 30% for my heart insurance. Bukan! Sisa 30% itu bukan untuk selalu meragukanmu. But you’re just so unpredictable and my heart is to fragile. Though I love you so much…
......................................
Adapted by http://raininjanuary.blog.friendster.com/2006/12/nilai-kesetiaan/

Read More..

Rabu, 09 September 2009

“Cinta Jangan Dinanti”

Biar kuungkap cinta
Cinta begitu besar
Biarkan itu menjadi
Rasa indah yang ku miliki

Cinta tak sepantasnya
Tertutup tertepis saja
Biarku ungkap semua
Perasaanku terhadap mu

Ku pasti bisa bahagiakan dirimu
Secepatnya sebekunya takkan perasaanku
Slama ini

Biarkan kini ku tunggu pasti
Jawabanmu membalas cintaku
Cintamu jangan dinanti-nanti
Cintaku pasti kan sampai mati

Janganlah ada ragu dihati
Ku tak akan membuatmu terluka
Cintamu jangan dinanti-nanti
Cintaku tulus kan sampai mati

Biarkan kini ku tunggu pasti
Jawabanmu membalas cintaku
Cintamu jangan dinanti-nanti
Cintaku pasti kan sampai mati
Janganlah ada ragu dihati
Ku tak akan membuatmu terluka
Cintamu jangan dinanti-nanti
Cintaku tulus kan sampai mati

Read More..

Selasa, 18 Agustus 2009

Jauhi Buruk Sangka

Penulis/Sumber : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
Berbagai prasangka buruk terhadap orang lain sering kali bersemayam di hati kita. Sebagian besarnya, tuduhan itu tidak dibangun di atas tanda atau bukti yang cukup. Sehingga yang terjadi adalah asal tuduh kepada saudaranya.

Buruk sangka kepada orang lain atau yang dalam bahasa Arabnya disebut su`u zhan mungkin biasa atau bahkan sering hinggap di hati kita. Berbagai prasangka terlintas di pikiran kita, si A begini, si B begitu, si C demikian, si D demikian dan demikian. Yang parahnya, terkadang persangkaan kita tiada berdasar dan tidak beralasan. Memang semata-mata sifat kita suka curiga dan penuh sangka kepada orang lain, lalu kita membiarkan zhan tersebut bersemayam di dalam hati. Bahkan kita membicarakan serta menyampaikannya kepada orang lain. Padahal su`u zhan kepada sesama kaum muslimin tanpa ada alasan/bukti merupakan perkara yang terlarang. Demikian jelas ayatnya dalam Al-Qur`anil Karim, Allah Subhanahu wa Ta?ala berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
?Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan (zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.? (Al-Hujurat: 12)
Dalam ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta?ala memerintahkan untuk menjauhi kebanyakan dari prasangka dan tidak mengatakan agar kita menjauhi semua prasangka. Karena memang prasangka yang dibangun di atas suatu qarinah (tanda-tanda yang menunjukkan ke arah tersebut) tidaklah terlarang. Hal itu merupakan tabiat manusia. Bila ia mendapatkan qarinah yang kuat maka timbullah zhannya, apakah zhan yang baik ataupun yang tidak baik. Yang namanya manusia memang mau tidak mau akan tunduk menuruti qarinah yang ada. Yang seperti ini tidak apa-apa. Yang terlarang adalah berprasangka semata-mata tanpa ada qarinah. Inilah zhan yang diperingatkan oleh Nabi Shallallahu ?alaihi wa sallam dan dinyatakan oleh beliau sebagai pembicaraan yang paling dusta. (Syarhu Riyadhis Shalihin, 3/191)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu berkata, ?Allah Subhanahu wa Ta?ala berfirman melarang hamba-hamba-Nya dari banyak persangkaan, yaitu menuduh dan menganggap khianat kepada keluarga, kerabat dan orang lain tidak pada tempatnya. Karena sebagian dari persangkaan itu adalah dosa yang murni, maka jauhilah kebanyakan dari persangkaan tersebut dalam rangka kehati-hatian. Kami meriwayatkan dari Amirul Mukminin Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ?anhu beliau berkata, ?Janganlah sekali-kali engkau berprasangka kecuali kebaikan terhadap satu kata yang keluar dari saudaramu yang mukmin, jika memang engkau dapati kemungkinan kebaikan pada kata tersebut?.? (Tafsir Ibnu Katsir, 7/291)
Abu Hurairah radhiyallahu ?anhu pernah menyampaikan sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ?alaihi wa sallam yang berbunyi:
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ، وَلاَ تَحَسَّسُوْا، وَلاَ تَجَسَّسُوْا، وَلاَ تَنَافَسُوْا، وَلاَ تَحَاسَدُوْا، وَلاَ تَبَاغَضُوْا، وَلاَ تَدَابَرُوْا، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهَ إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمْ، الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يَخْذُلُهُ، وَلاَ يَحْقِرُهُ، التَّقْوَى هَهُنَا، التَّقْوَى ههُنَا -يُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ- بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَعِرْضُهُ وَمَالُهُ، إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ، وَلاَ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ
?Hati-hati kalian dari persangkaan yang buruk (zhan) karena zhan itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan orang lain dalam keadaan mereka tidak suka. Janganlah kalian mencari-cari aurat/cacat/cela orang lain. Jangan kalian berlomba-lomba untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian saling hasad, saling benci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang Dia perintahkan. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka janganlah ia menzalimi saudaranya, jangan pula tidak memberikan pertolongan/bantuan kepada saudaranya dan jangan merendahkannya. Takwa itu di sini, takwa itu di sini.? Beliau mengisyaratkan (menunjuk) ke arah dadanya. ?Cukuplah seseorang dari kejelekan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lain, haram darahnya, kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak melihat ke tubuh-tubuh kalian, tidak pula ke rupa kalian akan tetapi ia melihat ke hati-hati dan amalan kalian.? (HR. ِAl-Bukhari no. 6066 dan Muslim no. 6482)
Zhan yang disebutkan dalam hadits di atas dan juga di dalam ayat, kata ulama kita, adalah tuhmah (tuduhan). Zhan yang diperingatkan dan dilarang adalah tuhmah tanpa ada sebabnya. Seperti seseorang yang dituduh berbuat fahisyah (zina) atau dituduh minum khamr padahal tidak tampak darinya tanda-tanda yang mengharuskan dilemparkannya tuduhan tersebut kepada dirinya. Dengan demikian, bila tidak ada tanda-tanda yang benar dan sebab yang zahir (tampak), maka haram berzhan yang jelek. Terlebih lagi kepada orang yang keadaannya tertutup dan yang tampak darinya hanyalah kebaikan/keshalihan. Beda halnya dengan seseorang yang terkenal di kalangan manusia sebagai orang yang tidak baik, suka terang-terangan berbuat maksiat, atau melakukan hal-hal yang mendatangkan kecurigaan seperti keluar masuk ke tempat penjualan khamr, berteman dengan para wanita penghibur yang fajir, suka melihat perkara yang haram dan sebagainya. Orang yang keadaannya seperti ini tidaklah terlarang untuk berburuk sangka kepadanya. (Al-Jami? li Ahkamil Qur`an 16/217, Ruhul Ma?ani 13/219)
Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu menyebutkan dari mayoritas ulama dengan menukilkan dari Al-Mahdawi, bahwa zhan yang buruk terhadap orang yang zahirnya baik tidak dibolehkan. Sebaliknya, tidak berdosa berzhan yang jelek kepada orang yang zahirnya jelek. (Al Jami? li Ahkamil Qur`an, 16/218)
Karenanya, Ibnu Hubairah Al-Wazir Al-Hanbali berkata, ?Demi Allah, tidak halal berbaik sangka kepada orang yang menolak kebenaran, tidak pula kepada orang yang menyelisihi syariat.? (Al-Adabus Syar?iyyah, 1/70)
Dari hadits:
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ
Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu berkata menjelaskan ucapan Al-Khaththabi tentang zhan yang dilarang dalam hadits ini, ?Zhan yang diharamkan adalah zhan yang terus menetap pada diri seseorang, terus mendiami hatinya, bukan zhan yang sekadar terbetik di hati lalu hilang tanpa bersemayam di dalam hati. Karena zhan yang terakhir ini di luar kemampuan seseorang. Sebagaimana yang telah lewat dalam hadits bahwa Allah Subhanahu wa Ta?ala memaafkan umat ini dari apa yang terlintas di hatinya selama ia tidak mengucapkannya atau ia bersengaja1.? (Al-Minhaj, 16/335)
Sufyan rahimahullahu berkata, ?Zhan yang mendatangkan dosa adalah bila seseorang berzhan dan ia membicarakannya. Bila ia diam/menyimpannya dan tidak membicarakannya maka ia tidak berdosa.?
Dimungkinkan pula, kata Al-Qadhi ?Iyadh rahimahullahu, bahwa zhan yang dilarang adalah zhan yang murni /tidak beralasan, tidak dibangun di atas asas dan tidak didukung dengan bukti. (Ikmalul Mu?lim bi Fawa`id Muslim, 8/28)
Kepada seorang muslim yang secara zahir baik agamanya serta menjaga kehormatannya, tidaklah pantas kita berzhan buruk. Bila sampai pada kita berita yang ?miring? tentangnya maka tidak ada yang sepantasnya kita lakukan kecuali tetap berbaik sangka kepadanya. Karena itu, tatkala terjadi peristiwa Ifk di masa Nubuwwah, di mana orang-orang munafik menyebarkan fitnah berupa berita dusta bahwa istri Rasulullah Shallallahu ?alaihi wa sallam yang mulia, shalihah, dan thahirah (suci dari perbuatan nista) Aisyah radhiyallahu ?anha berzina, wal?iyadzubillah, dengan sahabat yang mulia Shafwan ibnu Mu?aththal radhiyallahu ?anhu, Allah Subhanahu wa Ta?ala mengingatkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar tetap berprasangka baik dan tidak ikut-ikutan dengan munafikin menyebarkan kedustaan tersebut. Dalam Tanzil-Nya, Dia Subhanahu wa Ta?ala berfirman:
لَوْلاَ إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُبِينٌ
?Mengapa di waktu kalian mendengar berita bohong tersebut, orang-orang mukmin dan mukminah tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri dan mengapa mereka tidak berkata, ?Ini adalah sebuah berita bohong yang nyata?.? (An-Nur: 12)
Dalam Al-Qur`anul Karim, Allah Subhanahu wa Ta?ala mencela orang-orang Badui yang takut berperang ketika mereka diajak untuk keluar bersama pasukan mujahidin yang dipimpin oleh Rasulullah Shallallahu ?alaihi wa sallam. Orang-orang Badui ini dihinggapi dengan zhan yang jelek.
سَيَقُولُ لَكَ الْمُخَلَّفُونَ مِنَ اْلأَعْرَابِ شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا فَاسْتَغْفِرْ لَنَا يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ نَفْعًا بَلْ كَانَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا. بَلْ ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَنْقَلِبَ الرَّسُولُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ أَبَدًا وَزُيِّنَ ذَلِكَ فِي قُلُوبِكُمْ وَظَنَنْتُمْ ظَنَّ السَّوْءِ وَكُنْتُمْ قَوْمًا بُورًا
?Orang-orang Badui yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan, ?Harta dan keluarga kami telah menyibukkan kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami.? Mereka mengucapkan dengan lidah mereka apa yang tidak ada di dalam hati mereka. Katakanlah, ?Maka siapakah gerangan yang dapat menghalangi-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudaratan bagi kalian atau jika Dia menghendaki manfaat bagi kalian. Bahkan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. Tetapi kalian menyangka bahwa Rasul dan orang-orang yang beriman sekali-kali tidak akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan setan telah menjadikan kalian memandang baik dalam hati kalian persangkaan tersebut. Dan kalian telah menyangka dengan sangkaan yang buruk, kalian pun menjadi kaum yang binasa.? (Al-Fath: 11-12)
Wallahu a?lam bish-shawab.

1 Lafadz hadits yang dimaksud adalah:
إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِإُمَّتِي مَا حَدَثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا مَا لَـمْ يَتَكَلَّمُوْا أَوْ يَعْمَلُوْا بِهِ
?Sesungguhnya Allah memaafkan bagi umatku apa yang terlintas di jiwa mereka selama mereka tidak membicarakan atau melakukannya.? (HR. Bukhari no. 2528 dan Muslim no. 327)

Penulis/Sumber : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
Kategori: Mutiara Kata

Read More..

Kamis, 13 Agustus 2009

SADAR DIRI

TERNYATA TIDAK SEMUA ORANG MEMILIKI SADAR DIRI
ADAKALANYA KITA TAHU APA YANG HARUS KITA LAKUKAN
TAPI KITA TIDAK SADAR

TERKADANG KITA MENGINGINKAN SESUATU YANG LEBIH
TAPI KITA TAK PERNAH SADAR BAHWA UNTUK MENDAPATKAN SESUATU YANG LEBIH
DIBUTUHKAN KESADARAN DIRI


MUNGKIN DENGAN BERCERMIN DIRI KITA BISA SADAR DIRI

Read More..

Jumat, 31 Juli 2009

Waktu Yang Tepat

Memancing jelas bukan hobi saya, namun setidaknya selama beberapa kali memancing, kalau dihitung-hitung kemungkinan keberhasilan memancing saya kira-kira tidak sampai 10%. Artinya dalam 10 kali saya melempar kail, belum tentu satu diantaranya berhasil mendapat ikan. Namun dari sekian kali saya melempar kail, sebanyak itu pulalah umpan saya dimakan ikan. jadi rupanya ikan-ikan itu lebih cerdik dari saya. Teman-teman saya selalu mengajarkan untuk menarik kail di saat yang tepat, jangan terburu-buru, tapi juga jangan terlalu lama. Nah itulah sulitnya!. Saya sulit memahami kapan detik yang tepat itu, sehingga bisa mendapatkan hasil pancingan.

Seringkali kegagalan menjual hampir sama dengan mencari moment menarik kail. Saat berbelanja di toko, seringkali pramuniaga akan mendekati kita untuk menawarkan bantuan. Namun alih-alih memberi bantuan, seringkali kehadirannya malah menciptakan risih bahkan jengkel, karena mereka hadir di moment yang kurang tepat.
Artinya, agar sukses kita membutuhkan keterampilan menemukan moment yang tepat. Kapan kita harus menarik kail, kapan kita harus mengulurkan umpan. Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi, siapa tidur pada waktu panen membuat malu. Pastikan kita menggunakan moment-moment yang tepat dalam hidup kita.

Read More..

Giving is Rich

Barangkali anda bertanya-tanya, mengapa memberi begitu penting untuk dibahas??? Karena memberi adalah kunci untuk menerima. Memberi adalah kunci untuk mengambil kesuksesan... menurut Johan Yang (Founder&Director of Total Quality Master of Corperate Motivator) ada tiga kategori orang tentang hal ini
1. Si Pengambil
Orang yang hanya menerima dan tidak pernah memberi.

Bukan apa yang bisa diberikan, tapi apa yang bisa didapatkan. Tidak fokus kepada orang lain, tapi fokus pada diri sendiri. Cirinya egois, pelit. tidak peduli dengan orang lain. Orang-orang ini seperti benalu yang hanya akan mengambil, tapi tidak pernah memberi
2. Si pedagang
Orang yang menerima dan kemudian baru memberi.
Tentu tipe si pedagang ini lebih baik daripada si Pengambil. Meski demikian, si Pedagang ini bukan yang terbaik soal memberi. Dia bersedia memberi, tapi motivasi utama mereka bukan menolong orang lain. orang-orang ini melihat hubungan sebagai suatu pertukaran. Dulu pernah diberi, maka supaya IMPAS dia harus memberi. Prinsipnya tidak mau merugikan, tapi juga jangan dirugikan.
3. Si investor
Orang yang memberi, kemudian menerima
Yang dilakukan hanyalah memberi dan menerima. Jika kemudian dia menerima sesuatu dari apa yang telah ditabur, dia tidak menganggap hal itu sebagai pertukaran, itu adalah akibat dari tindakannya dalam memberi. Inilah prinsip yang benar dalam memberi. Ada orang suka memberi, tapi bertambah kaya, ada yang suka menghemat, tapi bertambah miskin. Tangan diatas selalu lebih mulia daripada tangan di bawah. Giving is Rich!

Read More..

Rabu, 24 Juni 2009

Tanpa Judul

Benarkah kita(Guru/pendidik) sudah melaksanakan tugas sebenarnya....
Ataukah kita hanya menjadi raksasa bagi mereka(peserta didik/siswa)
Hingga mereka sempat merasa kecil, kerdil dan tak berarti apa-apa

Benarkah kita sudah menjadi guru yang sebenarnya
Mengajari, mendidik dan membimbing mereka???
Ataukah hanya sekedar profesi tuk meraup materi

Sampai dimana kita mampu mengantarkan mereka
Dipintu gerbang sekolah ataukah dipintu gerbang masa depan mereka




Read More..

Senin, 18 Mei 2009

Menyelam ke dalam Samudera Jiwa dan Ruh

Selama ini kita berfikir bahwa manusia hanya terdiri dari jiwa dan raga, ternyata tidak. Ternyata yang menyusun manusia ada tiga yakni badan, jiwa dan ruh.

Jiwa adalah sosok'non fisik" yang berfungsi dan bersemayan di dalam tubuh seorang manusia. Jiwa bertanggung jawab terhadap seluruh perbuatan kemanusiaannya. Eksistensi jiwa terbentuk ketika ia bergabung dengan fisiknya. Dan kemudian 'tak berfungsi' ketika berpisah dari badannya. Jiwa dan fisik adalah dua sisi yang berbeda dalam satu keping mata uang, yang tidak dapat berfungsi sendiri-sendiri. Keduanya baru berfungsi ketika ada bersama-sama.

Jiwa dan ruh memiliki perbedaan dilihat dari substansinya, fungsinya dan sifatnya.
1. Substansinya : kualitas jiwa bisa berubah-ubah, sedangkan ruh memiliki kualitas yang tinggi dan selalu baik& suci.
Kualitas ruh itulah yang menyebabkan tingginya kualitas seorang manusia, sehingga menjadikan para malaikat menghormatinya.
2. Fungsinya : jiwa sebagai "sosok" yang bertanggungjawab atas segala perbuatan kemanusiaannya, sedangkan ruh tidak.
3. Sifatnya : jiwa bisa merasakan senang, sedih, bahagia, kecewa. dll, sedangkan ruh bersifat stabil dalam kebaikan tanpa mengenal perbandingan.

Menurut Agus Mustofa ruh diibaratkan sebagai sistem operasi sedangkan jiwa sebagai program aplikasi.

Dimana Posisi Jiwa dan Ruh
Posisi jiwa berada di otak pada struktur tertentu dalam otak, sedangkan ruh telah menyebar dan meresap ke seluruk penjuru tubuh kita sebagai satu kesatuan yang utuh.

Akal dan kesadaran
Akal adalah seluruh"potensi kecerdasan" yang dimiliki seseorang baik melibatkan kecerdasan intelektual, emosional maupun spiritualnya. Ada 4 tingkat kesadaran pada diri kita yakni;
1. kesadaran inderawi
2. kesadaran rasional/ilmiah
3. kesadaran spiritual
4. kesadaran tauhid

Lanjut.......

Read More..

Jumat, 27 Maret 2009

Pencerahan Hidup

Mencapai sukses adalah impian semua orang. Sukses lebih muda tercapai jika kita mulai berani ke luar dari zona nyaman. Saat merasa puas dengan yang diraih, maka kita sedang berjalan pada rutinitas. Tapi jika berani menentukan target setahap lebih tinggi dari yang telah dicapai, maka kita akan mendapatkan tantangan untuk bisa meraih target. Target tersebut akan menjadi indikator keberhasilan kinerja.

Saat memasuki tahapan mencapai target, kita akan berjuang memenuhi kualisifikasi yang dibutuhkan. Tahapan itu membuat kita melakukan aktivitas untuk mengembangkan diri. Lewat aktivitas ini, kita dapat mencari dan meraih pengetahuan baru, mengembangkan keterampilan (life skill), berusaha mengendalikan diri dan mempelajari hal-hal baru sebagai syarat mutlak mempertahankan eksistensi.
Bagaimana cara mempertahankan target?????


ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengefektifkan target yang dibuat.

S M A R T
Spesifik
Measureable
Attractive
Reasonable
Time limited

Berikut ini tips praktis dalam membuat target kehidupan
1. tentukan target yang ingin diraih
2. tetapkan target jangka panjang dan jangka pendek
3. jelaskan pentingnya target berdasarkan kontribusinya
4. uraikan secara detail rencana yang akan digunakan untuk mencapai target itu
5. sesuaikan standar perfoma dan kriteria pengukuran dengan tujuan

Sukses atau gagal dimulai dari pikiran. Jika kita berpikir gagal, maka saat itu kita sudah gagal. Memang nantinya kita akan diuji dengan kegagalan. Tetapi jangan berhenti melangkah menuju sesuatu yang lebih baik. Ingatkanlah diri kita bahwa sukses bukan hanya milik orang brilian, berbakat, penuh keberuntungan, dsb. Sukses adalah milik orang persisten (pantang menyerah)



Read More..

Senin, 09 Maret 2009

Ketika Es Antartika Terancam Oleh Pulihnya Lubang Ozon



Ditulis oleh nggieng.

Kalau lubang ozon sudah terpulihkan, apakah kemudian pemanasan global bisa teratasi? Ternyata studi terkini menunjukkan pulihnya lubang ozon di atas Antartika malah menyebabkan lebih banyak es mencair pada dekade mendatang. Ketika lubang ozon pulih, pola angin yang melindungi interior wilayah kutub dari udara yang hangat menjadi terbuka, mengakibatkan Antartika menghangat, demikian juga kondisi yang lebih hangat dan kering di Australia.

Kendati suhu global meningkat, interior Antartika mempunyai situasi yang unik karena cenderung mendingin pada musim panas dan gugur selama beberapa dasawarasa belakangan.

Ilmuwan mengaitkan pendinginan tersebut dengan adanya lubang pada lapisan ozon yang mempengaruhi pola sirkulasi atmsofer dan memperkuat angin yang mengarah ke barat dan berputar-putar di dalam benua Antartika. Angin tersebut mengisolasi interior Antartika dari pola pemanasan, sebagaimana yang teramati pada semenanjuang Antartika serta bagian lain dunia (Gb.1).

Upaya untuk mencegah terjadinya lubang pada ozon telah dilakukan semenjak lama. Protokol Montreal tahun 1987 telah berhasil mengupayakan pelarangan bahan-bahan perusak ozon, sehingga kerusakan yang lebih parah bisa terhindarkan. Tetapi permasalahan tidak sesederhana itu. Studi telah dilakukan pada dinamika antara ozon strastosfer dan kondisi atmosfer dari tahun 1950 sampai akhir abad ke dua puluh; hasilnya menunjukkan bahwa ketika tingkat ozon terpulihkan, lapisan bawah stratosfer di atas Antartika - 10-20 km di atas permukaan BUmi - akan menyerap radiasi ungu-ultra, dan menaikkan temperatur sampai 9 derajat C, mengurangi gradien temperatur utara-selatan yang kuat. Kalau sudah begitu, temperatur menjadi lebih ’suam-suam kuku’ di Antartika, bersamaan dengan itu, angin yang mengarah ke barat menjadi lebih lemah dan menghasilkan temperatur yang lebih hangat dan kering di Australia dan meningkatnya presipitasi di Amerika Selatan.

Model iklim, sebagaimana yang dipergunakan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change’s) tidak memperhitungkan detil mengenai kimiawi ozon. Banyak model tidak menyertakan situasi pada 30 km di atas permukaan Bumi, sementara untuk menjelaskan stratosfer itu paling tidak membutuhkan ketinggian sampai 60 km. Tentu saja ini menjadi tantangan bagi ilmuwan yang bekerja pada analisis iklim untuk memperhitungkan perubahan ozon dari pengurangan sampai penyembuhannya selama abad dua puluh dan dua puluh satu.

Jika didapatkan umpan-balik bahwa ternyata pencairan es berdasarkan model yang ada masih kurang tepat, maka tingkat aman karbon-dioksida yang ditetapkan selama ini juga salah. Produktivitas biologi di lautan ditentukan oleh pola sirkulasi lautan dan atmosfer, sehingga studi mendatang harus bisa menggandeng sekaligus dinamika lautan pada kimiawi ozon dan iklim.



Sumber : Disadur dari Berita Majalah Nature, 29 April 2008.

Read More..

Stres dan Depresi: Akibat Tidak Menjalankan Agama

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta..." (QS. Thaahaa, 20:124)

"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. " (QS. Al An'aam, 6:125)


Keengganan orang-orang yang jauh dari agama untuk taat kepada Allah menyebabkan mereka terus-menerus menderita perasaan tidak nyaman, khawatir dan stres. Akibatnya, mereka terkena berbagai ragam penyakit kejiwaan yang mewujud pada keadaan raga mereka. Tubuh mereka lebih cepat mengalami kerusakan, dan mereka mengalami penuaan yang cepat dan melemah.

Sebaliknya, karena orang-orang beriman sehat secara kejiwaan, mereka tidak terkena stres, atau berkecil hati, dan jasmani mereka senantiasa prima dan sehat. Pengaruh baik akibat ketundukan mereka kepada Allah, tawakal mereka kepada-Nya dan kepribadian kokoh mereka, kemampuan melihat kebaikan dalam segala hal, dan ridha dengan apa yang terjadi sembari berharap akan janji-Nya, tercermin dalam penampilan raga mereka. Hal ini tentu saja dialami oleh mereka yang menjalani hidupnya sesuai ajaran Al Qur'an, dan yang benar-benar memahami agama. Tentu saja mereka pun dapat menderita sakit dan pada akhirnya mengalami penuaan, namun proses alamiah ini tidak disertai dengan kerusakan pada sisi kejiwaan sebagaimana yang dialami oleh selainnya.

Stres dan depresi, yang dianggap sebagai penyakit zaman kita, tidak hanya berbahaya secara kejiwaan, tapi juga mewujud dalam berbagai kerusakan tubuh. Gangguan umum yang terkait dengan stres dan depresi adalah beberapa bentuk penyakit kejiwaan, ketergantungan pada obat terlarang, gangguan tidur, gangguan pada kulit, perut dan tekanan darah, pilek, migrain [sakit kepala berdenyut yang terjadi pada salah satu sisi kepala dan umumnya disertai mual dan gangguan penglihatan] , sejumlah penyakit tulang, ketidakseimbangan ginjal, kesulitan bernapas, alergi, serangan jantung, dan pembengkakan otak. Tentu saja stres dan depresi bukanlah satu-satunya penyebab semua ini, namun secara ilmiah telah dibuktikan bahwa penyebab gangguan-gangguan kesehatan semacam itu biasanya bersifat kejiwaan.

Stres, yang menimpa begitu banyak orang, adalah suatu keadaan batin yang diliputi kekhawatiran akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan, cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh. Ketika seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda bahaya, sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh: Kadar adrenalin dalam aliran darah meningkat; penggunaan energi dan reaksi tubuh mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan ke dalam aliran darah; tekanan darah meningkat dan denyutnya mengalami percepatan. Ketika glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol naik, dan semua ini memunculkan masalah bagi tubuh.

Oleh karena stres yang parah, khususnya, mengubah fungsi-fungsi normal tubuh, hal ini dapat berakibat sangat buruk. Akibat stres, kadar adrenalin dan kortisol di dalam tubuh meningkat di atas batas normal. Peningkatan kadar kortisol dalam rentang waktu lama berujung pada kemunculan dini gangguan-gangguan seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, luka pada permukaan dalam dinding saluran pencernaan, penyakit pernapasan, eksim dan psoriasis [ sejenis penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bintik-bintik atau daerah berwarna kemerahan pada kulit, yang tertutupi oleh lapisan tanduk berwarna perak] . Kadar kortisol yang tinggi dapat berdampak pada terbunuhnya sel-sel otak. Sejumlah gangguan akibat stres digambarkan dalam sebuah sumber sebagaimana berikut:

Terdapat kaitan penting antara stres dan tegang [penegangan], serta rasa sakit yang ditimbulkannya. Penegangan yang diakibatkan stres berdampak pada penyempitan pembuluh darah nadi, gangguan pada aliran darah ke daerah-daerah tertentu di kepala dan penurunan jumlah darah yang mengalir ke daerah tersebut. Jika suatu jaringan mengalami kekurangan darah hal ini akan langsung berakibat pada rasa sakit, sebab suatu jaringan yang di satu sisi mengalami penegangan mungkin sedang membutuhkan darah dalam jumlah banyak dan di sisi lain telah mendapatkan pasokan darah dalam jumlah yang kurang akan merangsang ujung-ujung saraf penerima rasa sakit. Di saat yang sama zat-zat seperti adrenalin dan norepinefrin, yang mempengaruhi sistem saraf selama stres berlangsung, juga dikeluarkan. Hal ini secara langsung atau tidak langsung meningkatkan dan mempercepat penegangan otot. Demikianlah, rasa sakit berakibat pada penegangan, penegangan pada kecemasan, dan kecemasan memperparah rasa sakit.

Akan tetapi, salah satu dampak paling merusak dari stres adalah serangan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang agresif, khawatir, cemas, tidak sabar, dengki, suka memusuhi dan mudah tersinggung memiliki peluang terkena serangan jantung jauh lebih besar daripada orang yang tidak memiliki kecenderungan sifat-sifat tersebut.

Alasannya adalah bahwa rangsangan berlebihan pada sistem saraf simpatetik [yakni sistem saraf yang mengatur percepatan denyut jantung, perluasan bronkia, penghambatan otot-otot halus sistem pencernaan makanan, dsb.], yang dimulai oleh hipotalamus, juga mengakibatkan pengeluaran insulin yang berlebihan, sehingga menyebabkan penimbunan kadar insulin dalam darah. Ini adalah permasalahan yang teramat penting. Sebab, tak satu pun keadaan yang berujung pada penyakit jantung koroner memainkan peran yang sedemikian paling penting dan sedemikian berbahaya sebagaimana kelebihan insulin dalam darah.

Para ilmuwan telah mengetahui bahwa semakin parah tingkat stres, maka akan semakin lemahlah peran positif sel-sel darah merah di dalam darah. Menurut sebuah penelitian yang dikembangkan oleh Linda Naylor, pimpinan perusahaan alih teknologi Universitas Oxford, pengaruh negatif berbagai tingkatan stres pada sistem kekebalan tubuh kini dapat diukur.

Terdapat kaitan erat antara stres dan sistem kekebalan tubuh. Stres kejiwaan memiliki dampak penting pada sistem kekebalan dan berujung pada kerusakannya. Saat dilanda stres, otak meningkatkan produksi hormon kortisol dalam tubuh, yang melemahkan sistem kekebalan. Atau dengan kata lain, terdapat hubungan langsung antara otak, sistem kekebalan tubuh dan hormon. Para pakar di bidang ini menyatakan:

Pengkajian terhadap stres kejiwaan atau stres raga telah mengungkap bahwa selama stres berat berlangsung terjadi penurunan pada daya kekebalan yang berkaitan dengan keseimbangan hormonal. Diketahui bahwa kemunculan dan kemampuan bertahan dari banyak penyakit termasuk kanker terkait dengan stres.

Singkatnya , stres merusak keseimbangan alamiah dalam diri manusia. Mengalami keadaan yang tidak normal ini secara terus-menerus akan merusak kesehatan tubuh, dan berdampak pada beragam gangguan fungsi tubuh. Para ahli menggolongkan dampak buruk dari stres terhadap tubuh manusia dalam sejumlah kelompok utama sebagaimana berikut:

- Cemas dan Panik: Suatu perasaan yang menyebabkan peristiwa tidak terkendali.
- Mengeluarkan keringat yang semakin lama semakin banyak
- Perubahan suara: Berbicara secara gagap dan gugup
- Aktif yang berlebihan: Pengeluaran energi yang tiba-tiba, pengendalian diabetik yang lemah
- Kesulitan tidur: Mimpi buruk
- Penyakit kulit: Bercak, bintik-bintik, jerawat, demam, eksim dan psoriasis .
- Gangguan saluran pencernaan: Salah cerna, mual, luka pada permukaan dalam dinding saluran pencernaan
- Penegangan otot: gigi yang bergesekan atau terkunci, rasa sakit sedikit tapi terus-menerus pada rahang, punggung, leher dan pundak
- Infeksi berintensitas rendah: pilek, dsb.
- Migrain
- Denyut jantung dengan kecepatan yang tidak wajar, rasa sakit pada dada, tekanan darah tinggi
- Ketidakseimbangan ginjal, menahan air
- Gangguan pernapasan, pendek napas
- Alergi
- Sakit pada persendian
- Mulut dan tenggorokan kering
- Serangan jantung
- Melemahnya sistem kekebalan
- Pengecilan di bagian otak
- Perasaan bersalah dan hilangnya percaya diri
- Bingung, ketidakmampuan menganalisa secara benar, kemampuan berpikir yang rendah, daya ingat yang lemah
- Rasa putus asa yang besar, meyakini bahwa segalanya berlangsung buruk
- Kesulitan melakukan gerak atau diam, memukul-mukul dengan irama tetap
- Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau kesulitan melakukannya
- Mudah tersinggung dan sangat peka
- Bersikap yang tidak sesuai dengan akal sehat
- Perasaan tidak berdaya atau tidak berpengharapan
- Kehilangan atau peningkatan nafsu

Kenyataan bahwa mereka yang tidak mengikuti nilai-nilai ajaran agama mengalami "stres" dinyatakan oleh Allah dalam Al Qur'an :

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta..." (QS. Thaahaa, 20:124)

Dalam sebuah ayat lain, Allah telah menyatakan bahwa

" … hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja…" (QS. At Taubah, 9:118)

Kehidupan yang "gelap dan sempit" ini, atau stres, nama yang diberikan di masa kini, adalah akibat ketidakmampuan orang-orang tak beriman untuk menaati nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama. Kini, para dokter menyatakan bahwa jiwa yang tenang, damai dan penuh percaya diri sangatlah penting dalam melindungi pengaruh stres. Kepribadian yang tenang dan damai hanya dimungkinkan dengan menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an . Sungguh, telah dinyatakan dalam banyak Al Qur'an bahwa Allah akan memberikan "ketenangan" dalam diri orang-orang beriman. (Al Qur'an , 2:248, 9:26, 40, 48:4, 18) Janji Tuhan kita terhadap orang-orang beriman telah dinyatakan sebagaimana berikut:

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS, An Nahl, 16: 97)


diadaptasi dari http://www.harunyahya.com/indo/artikel/076.htm

Read More..

Selasa, 03 Februari 2009

Tour Jkt-Bndung










B'mimpilah setinggi monas









Cintaku sedalam kawah Tngkuban perahu



Setiaku setegak tugu

Read More..

Kamis, 15 Januari 2009

CINTA

Saat JATUH cinta:Senyum, tawa, senang, bahagia
Namun ketika terLUKA :Murung, gundah, gelisah, sepi, sedih
Tapi adakalahnya satu rasa muncul di dua kisah, yakni TaNgiS
Cinta adalah ANUGERAH, saat cinta datang sambutlah dia
Tapi saat cinta pergi, hati MERANA, maka IKHLASkanlah
Biarkan dia pergi

Read More..

Selasa, 13 Januari 2009

PiLiHaN HiDUp

Dalam hidup selalu ada PILIHAN, sama halnya dengan menikah.
Menikah adalah pilihan hidup.
"Ketika seseorang telah menikah, maka dia telah menyempurnakan separuh agama. Maka hendaklah dia bertakwa kepada Alloh dalam separuh yang tersisa"(HR.Baihaqi).
Lalu bagaimanakah dengan MELAJANG.
Benarkah melajang itu sebuah pilihan atau keterpaksaan?.Tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Banyak faktor yg mempengaruhi ketika seseorang memutuskan untuk melajang diantaranya latar belakang hidup, budaya dan...................................









Siapa laki-laki pilihan para wanita muslimah untuk menjadi pendamping hidup? Seorang pejabat, hartawan, atau si wajah tampan? Bisa jadi itu semua bukan pilihan utama dan lebih menjatuhkan pilihannya pada laki-laki dengan syarat ketinggian taraf keimanan, ibadah serta aktifitas sosial dan dakwah yang lebih darinya. Ataukah cukup yang biasa-biasa saja dan setara

Read More..

Pilihan Cinta

Mencoba tuk pahami
Mencari CELAH hatimu
Bila harus menangis aku kan menangis
Namun air mata ini telah habis
Segalanya telah kuberikan
Tapi kau tak pernah ada perhatian
Mungkin kita harus jalani
Cinta memang cukup sampai di sini
Mencoba tuk rasuki
Menyentuh palung jiwamu
Bila harus mengiba, aku kan mengiba
Namun RASA ini telah sampai di ujung lelahku

Read More..