Jumat, 15 Januari 2010

Cinta Bunda



Dengan cinta kita bisa menjadi dewasa, tapi dengan cinta pula kita harus siap terluka.
Seiring dengan berlalunya waktu, perlahan-lahan usia kita bertambah. Akan tetapi apakah kedewasaan kita juga ikut bertambah. Tanpa kita sadari, sebenarnya orang-orang disekeliling kita sangat membantu dalam mendewasakan kita,keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat. Apa makna dari semuanya. Mampukah kita belajar dari semuanya.

Saat kita berada dalam kandungan,didalam perut bunda,Allah sudah menuliskan garis nasib buat kita, kapan kita akan mati, siapa jodoh kita dan berapa banyak rizki yang kita bisa peroleh. Karena perjuangan hidup mati bunda, akhirnya kita terlahir ke dunia menjadi manusia yang sesungguhnya. Beruntunglah kita, karena dilahirkan dalam keluarga islam, dan menjadi muslim atau muslimah. Seorang anak menjadi nasrani, majusi dan islami itu tergantung dia dilahirkan dari keluarga apa. Saat kita lahir tak ada yang bisa kita lakukan kecuali menangis dan menangis, kita baru bisa tersenyum saat ada yang mengajari. Kita bisa merangkak, berjalan dan bicara karena keikhlasan bunda. Bunda tak pernah menyesal melahirkan kita, sehingga kita menjadi orang yang tak pernah menyesal dilahirkan. Bunda tak punya pamrih mengajari kita.

Saat kita tumbuh dewasa, saat kita mengenal cinta lain, sesaat kita melupakan bunda bahkan ada yang lupa selamanya. Tapi saat kita terluka, apa yang kita tuju pertama kali, pangkuan bunda. Bunda mampu meredakan kesedihan kita. Pada bunda kita luapkan semua isi hati kita. Tapi terkadang kita lupa, saat bahagia dengan cinta lain, kita melupakan bunda. Bahkan kita melawan bunda

Kenapa selalu bunda, kenapa harus menyebut bunda. Bahkan menyebut tiga kali. Karena dibawah telapak kakinyalah surga kita ditentukan. Jika bunda ridlo dengan segala apa yang kita lakukan, insyaallah Allah akan meridloi. Tapi jika kita membuat bunda terluka, bahkan meneteskan airmata. Maka airmata bunda akan menenggelamkan kita pada jurang kesedihan pula. Itu artinya Allah murka pada kita.

Berbahagialah jika bunda masih bersama kita, masih menemani kita. Kita harus slalu siap jika bunda meninggalkan kita. Hari dimana kita kehilangan separuh jiwa kita, kenapa, karena bunda adalah segalanya. Maka dari itu, buatlah bunda merasa bahagia, slalu tersenyum dengan keberadaan kita.

Tidak ada komentar: